Bebasnya Pergaulan Di
Indonesia
Tidak ada
yang bisa menduga pergaulan yang dulu polos berubah menjadi urakan dan tak
terkendalikan. Hal ini terbukti dengan situasi pergaulan pada jaman sekarang
ini yang begitu bebasnya, tidak pandang bulu, berasal dari kalangan remaja
maupun kalangan tua. Hal itu bisa kita lihat dengan adanya berbagai peristiwa
yang dimuat pada media cetak, media elektronik, maupun peristiwa yang terjadi
dilingkungan kita, seperti : pemerkosaan, perjudian, perzinaan yang didasari
rasa suka sama suka,bahkan dibeberapa daerah, minum-minuman keras dijadikan
tradisi dalam acara resepsi pernikahan.
Sebenarnya
apa yang telah terjadi di tanah air kita ini ? istilah pacaranpun sudah tidak asing
lagi,hampir 80% remaja sekarang berpacaran. Padahal dari pacaran itulah awal
terbentuknya suatu perzinaan, apa yang seharusnya belum mereka kenal,tetapi
sudah berusaha untuk mengenalnya.
Biarpun sudah ada aturan
pemerintah yang mengatur berbagai
batasan-batasan pergaulan,dan terdapat peringatan-peringatan Tuhan yang
terdapat dalam Al-qur’an dan Al-hadist, tetapi hal itu sama sekali tidak
digubris oleh pelaku, contohnya seperti berita beberapa hari yang lalu siswi
SMP digarap oleh 9 siswa SMA sebanyak 27 kali, bukankah ini merupakan bukti
bahwa mereka sama sekali tidak mempedulikan aturan,biarpun itu dari Tuhan.
Sungguh kejamnya pergaulan, sampai-sampai urusan akhirat
tidak diperhitungkan. Akankah keadaan ini akan berubah jika peringatan dari
sang pencipta datang ? Sebenarnya sudah
banyak peringatan-peringatan yang
ditunjukkan Tuhan pada kita, seperti berbagai bencana alam yang telah terjadi
di negeri kita, tetapi mungkin hanya sebagian yang sadar akan hal ini,buktinya
masih banyak penyimpangan-penimpangan yang terjadi,perzinaan dimana-mana,
korupsi meraja lela,dan banyak orang yang berlomba-lomba dan menghalalkan
segala cara demi suatu kedudukan dan kenyamanan, padahal masih banyak hal-hal
yang lebih penting yang seharusnya ia lakukan dari pada itu.
Sedangkan dikalangan remaja sendiri banyak waktu yang
terbuang sia-sia seperti lebih mengutamakan cangkrukan atau istilah mudanya
“nongkrong” dari pada belajar,mengikuti les membantu orang tua atau mengikuti
kegiatan yang sifatnya positif,seperti osis,pramuka, PMR,atau kegiatan positif
lainnya. Jika kita fikir dengan akal sehat mana yang lebih menguntungkan untuk
kita di “masa depan”, tentu kita kita tahu. Tetapi mengapa masih banyak yang memanfaatkan
waktu mereka untuk hal-hal yang merugikan itu?
Ada yang berpendapat bahwa hal itu terjadi karena para
remaja masih dalam proses menuju dawasa, sehingga rasa ingin tahu dan penasaran
akan sesuatu begitu besar dan ingin mencoba-coba, akhirnya untuk remaja yang
tidak kuat akan iman dan nafsunya mereka bisa terjebak akan rasa penasaran
mereka itu sendiri. Atau bisa juga pendapat lain yang mengatakan bahwa masa
remaja adalah masa pencarian jati diri dan pendapat yang menyatakan bahwa masa
remaja adalah masa bebas, masa dimana masih bisa merasakan suatu hal dengan
sepuasnya,biarpun itu akan berakibat buruk pada dirinya sendiri. Tentu itu sangatlah tidak tepat karena hal itu
dapat merusak moral kita dan tentu sangat merugikan bagi para remaja,terutama
untuk masa depannya.
Apalagi remaja sekarang banyak yang memanfaatkan hubungan
berpacarannya dengan kepuasan lahir batin seperti ciuman bibir,bersilat lidah,
dan bersetubuh, walaupun tidak semua remaja yang berpacaran melakukan itu,
penyimpangan yang lainnya yaitu ada yang memanfaatkan hubungannya untuk
mendapatkan uang atau barang-barang yang disukainya. Hal itu jauh menyimpang
jika dibandingkan dengan pergaulan pada jaman terdahulu.
Lalu siapakah yang dapat menyelamatkan pergaulan yang
semakin tidak jelas ini ? yang dapat menyelamatkan situasi pergaulan yang
seperti sekarang ini adalah diri kita sendiri yang berpegang pada Al-qu’an dan
Al-hadist.
Bagi seseorang yang mempunyai iman yang kuat pasti tidak
akan terpengaruh dengan hal-hal yang
menjerumuskan seperti itu, selain itu kita juga perlu menguasai perkembangan
tekhnologi agar tidak terbodohi oleh pengaruh-pengaruh budaya barat, tetapi
juga harus mempunyai kekebalan diri untuk menyikapinya agar tidak terbawa oleh
dampak negatif. Bahkan kalau bisa kita yang menguasai perkembangan teknologi di
masa mendatang.
Potret pergaulan dimasa sekarang ini dapat berakibat sangat
buruk pada generasi-generasi bangsa karena pergaulan yang begitu bebasnya.
Disini peran orang tua, guru, dan
lingkungan sekitar sangatlah berpengaruh,karena terbentuknya karakter pada
seorang individu tergantung oleh siapa dia dididik, dengan siapa dia bergaul,
dan bagaimana ia menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.
Semoga bermanfaat ..!!!